gambar:ilustrasi |
POS KUPANG.COM,PIMR-Lembor
Naas menimpa Vinsensius
Joni (45), warga Kampung Wiko, Desa Lalong, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten
Manggarai Barat (Mabar). Bapak dua anak yang berprofesi petani ini tewas disambar petir pada Jumat (3/1/2013) sore
saat menunggu giliran menggiling padi di Poco Koe, Desa Ngancar, Kecamatan
Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mabar, AKBP Jules Abraham
Abast, S.Ik, melalui Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Ahmad, S.H, kepada Pos
Kupang, Sabtu (4/1/2014) pagi, mengatakan, jumlah warga yang tersambar petir
empat orang.
Ahmad menjelaskan, mereka semua berasal dari Kampung Wiko. Tiga
korban lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di Puskesmas Lembor.
Ia menyebut tiga warga yang selamat dari sambaran petir,
yaitu Yuliana Juju (35/petani), Matildis
Oktafiani (16), pelajar SMP kelas satu dan Maria Fatima Murni (16), pelajar
kelas satu SMK/SMIP Labuan Bajo.
"Pada saat kejadian, empat korban sedang menunggu giliran
untuk menggiling padi. Tiba-tiba terjadi petir dan menyambar mereka. Selain
keempat orang itu, ada banyak orang yang menunggu giliran untuk giling padi
saat itu," kata Ahmad.
Ia menjelaskan, sesaat setelah kejadian, empat orang itu langsung
dihantar ke Puskesmas Lembor, namun seorang di antaranya bernama Vinsensius
Joni (45), tidak bisa tertolong dan meninggal dunia di Puskesmas Lembor.
"Mayat Vinsensius sudah diantar pada Jumat kemarin ke rumah
duka dikawal oleh anggota Polsek Lembor. Dua orang korban luka juga sudah
dipulangkan. Yang masih dirawat di puskesmas hanya tinggal satu orang
korban," kata Ahmad.
Camat Lembor, Paulus Malu, saat dikonfirmasi Sabtu (4/1/2014)
membenarkan kejadian itu. "Pada saat kejadian korban yang meninggal dunia
berada di atas loteng sedang siap untuk menggiling padi. Total korban empat
orang, satunya meninggal dunia dan tiga selamat. Semuanya dari Wiko. Korban
selamat sempat dirawat di Puskesmas Lembor, dua orang sudah kembali ke
rumahnya. Sampai pagi ini (Sabtu kemarin) satu korban selamat masih
dirawat," kata Paulus.
Tiga orang korban selamat, demikian Paulus, sempat pingsan saat
kejadian. Di Puskesmas Lembor para korban dibantu oleh dr. Lili. Dua orang
korban yang sudah dipulangkan, kata Paulus, yaitu Yuliana Juju dan Matildis
Oktafiani.
Keduanya hanya diobservasi di Puskesmas Lembor, setelah itu
langsung pulang ke rumahnya. Sedangkan Maria Fatima Murni sampai Sabtu pagi
masih dirawat di Puskesmas Lembor. (ser)
http://kupang.tribunnews.com/2014/01/05/saat-giling-padi-vinsen-tewas-disambar-petir
Sebaiknya anda tahu: Terjadinya
Petir, Bahaya Yang Ditimbulkan Dan Cara Menghindarinya
Tipe-Tipe Petir
Secara umum petir itu dapat terjadi di dalam awan itu sendiri,
antara awan dengan awan, antara awan dengan udara, dan awan dengan bumi
(tanah). Kemungkinan-kemungkinan tersebut melahirkan empat tipe petir, yaitu :
Petir dari awan ke Tanah (CG) petir ini tergolong berbahaya dan
paling merusak, berasal dari muatan yang lebih rendah lalu mengalirkan muatan
negatif ke tanah. Terkadang petir jenis ini mengandung muatan positif (+)
terutama pada musim dingin.
Petir dalam awan (IC), merupakan tipe yang paling sering terjadi
antara pusat muatan yang berlawanan pada awan yang sama.Petir antar awan (CC),
terjadi antara pusat muatan dari dua awan yang berbeda. Pelepasan muatan nya
sendiri terjadi saat udara cerah antara awan tersebut.
Petir awan ke udara (CA) terjadi jika udara di sekitaran awan yang
bermuatan positif (+) berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif (-).
Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan kombinasi dengan petir
tipe CG. Petir CA tampak seperti jari-jari yang berasal dari petir CG
Menurut muatannya sendiri, petir dibagi menjadi dua yaitu petir
negatif (+) dan petir positif (-). Perbedaannya yaitu petir negatif cenderung
menyambar berulang ulang dan bercabang cabang seperti sebuah akar pohon,
sedangkan petir positif, hanya menyambar sekali.
Dampak Petir
Umumnya petir-petir mengincar korban di wilayah datar yang
terbuka. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini
adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika
lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup! Apabila petir menyambar
rumah, rumah tersebut akan rusak dan perabotan elektronik akan rusak seperti
telepon, televisi, atau yang lainnya. Kebanyakan disebabkan karena kelebihan
voltase yang mengalir melalui media listrik (kabel) terlalu besar sehingga
mampu membakar komponen elektronis di dalamnya.
Bagaimana menghindarinya ?
1. Lengkapi bangunan
anda dengan penangkal petir, maka jika ada petir, petir akan menyambar alat penangkal
dan alat penangkal tersebut menyalurkannya menuju ke tanah.
2. Apabila
terjadi hujan dan petir, sebaiknya anda menghindari tempat terbuka. Ketika anda berdiri di tempat terbuka tanpa ada pohon atau bangunan tinggi di sekitar anda maka anda menjadi satu-satunya penghantar muatan listrik (petir) dari awan ke tanah.
3. Untuk
menhindari kerusakan alat listrik di rumah apabila terjadi hujan dan petir,
sebaiknya anda mematikan listrik, mencabut saluran antene di televisi, dan mencabut
kabel telepon.
Semoga informasi ini bermanfaat. (gws)
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Petir
http://www.indoforum.org/showthread.php?t=6688
http://soulofmyheart.blogspot.com/2010/02/bagaimana-petir-dan-kilat-terjadi.html
Berita lain
Kami memberi kesempatan kepada siapa saja untuk mengirimkan
berita,artikel, foto-foto yang ada hubungannya dengan Manggarai Raya (Maya).
Dukungan anda sangat kami hargai. Mari kita bersama tingkatkan kemajuan Maya
tercinta. Anda dapat mengirimkan informasi anda lewat email
willyseda72@gmail.com atau ponsel no 081339141853
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung PIMR Memajukan Manggarai Dengan Saran, Kritikan Dan Komentar Anda