Blogger Widget
Terima Kasih Telah Berkunjung Ke PIMR, Kunjungan Anda Adalah Dukungan Anda, PIMR Membuka Pintu Selebar-lebarnya Bagi Siapa Saja Yang Mau Bergabung, Mempunyai Minat, Memiliki Kesamaan Visi & Misi Membangun Daerah Manggarai, Dengan Menaikan Status Blogspot Ini Menjadi Situs Informasi Resmi Bagi Masyarakat Manggarai

Senin, 10 Agustus 2015

Cicil Biaya Kuliah Dengan Uang Jajan! Bisa?


Kali lalu saya menulis fakta tentang rokok : peluang dan tantangan untuk meraih puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Jika anda mencermati tulisan tersebut kiranya anda akan menjadi sadar bahwa batangan-batangan rokok yang kita bakar dan buang setiap hari ternyata bisa menjadi ratusan juta rupiah. Dalam nuansa yang sama coba kita “iseng-isengan” menghitung rupiah-rupiah yang kita siapkan untuk jajan alias uang saku harian untuk anak-anak kita.
Berapa rupiah uang jajan sehari untuk anak-anak anda sekarang? Rp 1000? Rp. 2000? Tidak mungkin! Entah di tempat anda, dalam pengamatan sekilas saya di Kota Ruteng minimal uang jajan yang dihabiskan seorang anak balita sampai SD sampai SMA setiap hari adalah Rp 5.000. Bahkan banyak juga yang menghabiskan Rp 10.000 atau lebih dari itu dalam sehari. Itu sama artinya anak-anak kita menghabiskan Rp. 150.000 perbulan atau Rp. 300.000 perbulan, itu juga sama artinya Rp. 1.800.000 atau 3.600.000 pertahun. Kalau kebiasaan itu terjadi selama 10 tahun maka anak-anak kita berhasil menghabislkan Rp. 18.000.000 atau Rp 36.000.000 hanya untuk jajan.
Bagaimana kalau selain kita “ajarkan” anak-anak kita jajan kita ajarkan juga budaya menabung sejak kecil. Jika angka-angka rupiah dari hasil jajan di atas kita tabung/simpan di lembaga keuangan seperti Credit Union atau Koperasi Kredit Hiro Heling dengan Bunga 12% p.a. angka-angka di atas akan menjadi seperti ini. Jajan Rp.5000 ------ 151.500/bulan pertama ------  Rp. 1.904.049/tahun pertama 
------ 15.709.530/ 6 tahun ------  Rp.34.510.705 /10 tahun
Kalau jajan Rp. 10.000 ------  Rp. 303.000/bulan pertama ------ Rp. 3.808.098/tahun pertama
------ 31.419.060/6 tahun  ------ Rp. 69.021.410/10 tahun
Dari perhitungan di atas andaikan anak-anak kita sudah menyisihkan uang jajan mereka entah sebagian entah seluruhnya maka sebenarnya secara tidak langsung mereka sudah mencicil biaya kuliah mereka sejak mereka duduk di kelas 1 SD.

Persoalannya anda dan saya serta anak-anak kita tidak dibiasakan untuk merencanakan sesuatu yang berada jauh di depan mulai dari sekarang. Bisa jadi kita mengimpikan anak-anak kita yang baru duduk di kelas satu SD untuk menjadi perawat, guru, karyawan Bank, dokter dan berbagai profesi lainnya tetapi kita tidak menyiapkan “amunisinya” dari sekarang.  Kita sering menunggu anak-anak kita duduk di bangku kelas 3 SMA baru memikirkan bagaimana “mencari” dana untuk biayai kuliahnya nanti. Tentu berbeda jika anda dan anak anda sudah “mencicil” pembiayaan itu sejak 6 atau 10 tahun yang lalu, pada saatnya anda tinggal ke kantor Kopdit Hiro Heling (sekadar contoh-red.) dan mengambil uang anda atau bahkan anda bisa “perintahkan” kopdit Hiro Heling untuk membayar biaya pendidikan anak anda secara rutin persemester atau pertahun. Simple bukan. Silahkan anda putuskan sendiri. Anda sudah tahu jalannya, silahkan pilih dan berjalan di atasnya. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya miskin atau kaya itu bukan nasib tetapi pilihan. Silahkan anda pilih dan tentukan apakah anda mau menjadi kaya atau menjadi miskin. Anda menjadi miskin kalau memilih jalan menjadi miskin akan tetapi anda pasti menjadi kaya kalau memilih jalan menjadi kaya.
*willy seda, s.fil-staf kopdit Hiro Heling-Ruteng*
Berita Lainnya

2 komentar:

  1. Bagaimana syarat menjadi anggota?? tx
    francis

    BalasHapus
  2. Siapkan uang Rp 150.000 dan foto copy ktp yang masih berlaku.
    Nona-maumere

    BalasHapus

Dukung PIMR Memajukan Manggarai Dengan Saran, Kritikan Dan Komentar Anda