Ada dua orang yang sudah berteman sejak kecil. Yang
seorang bernama Pondik dan yang lain bernama Badu. Ketika hari libur tahun baru
tiba mereka memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke hutan untuk menikmati
panorama alam. Ketika mereka sampai di tengah hutan tiba-tiba seekor beruang
mendatangi mereka. Mereka menjadi panik dan takut.
gambar: ilustrasi |
Secepat kilat Pondik mengambil
langkah seribu dan memanjat pohon. Dia memang seorang pemanjat yang telaten.
Dia tidak mempedulikan sahabatnya lagi. Badu yang lamban tidak tahu harus
berbuat apa. Ia tidak punya kemampuan untuk memanjat pohon apalagi untuk
melawan Beruang yang besar. Ia pasrah, merebahkan diri, menahan napas dan
menunggu apa yang terjadi.
Beruang itu pun datang menempelkan hidungnya di sekitar wajah Badu, mengendusnya
sambil mengeluarkan suara geraman. Pondik yang telah menyelamatkan diri menutup
matanya tidak sanggup menyaksikan apa yang akan terjadi.
Tetapi entah mengapa beruang
tidak melakukan apa-apa. Ia pergi dan melanjutkan perjalanannya. *
Sepeninggalan Beruang Badu pun
bangun. Bajunya basah karena keringat. Pondik pun segera turun dari pohon dan
menghampiri Badu dan bertanya, “Apa yang dibisikkan beruang itu ke telingamu
sahabat?"
Badu menjawab, "kau mau
tahu? Beruang itu meminta saya untuk jangan pernah bersahabat lagi dengan orang yang mudah meninggalkan sahabatnya seperti kau !" Badu pun pergi meninggalkan
Pondik.
Pesan Moral dalam cerita:
Friend in need is friend indeed (teman yang hadir saat dibutuhkan (terlebih saat kesusahan/menderita adalah sahabat sejati)>>> kalau yang hadir hanya saat pesta pora dan gembira bisa jadi teman tapi bukan sahabat.
* Beruang lebih suka makan binatang hidup ketimbang makan mayat.
* Beruang lebih suka makan binatang hidup ketimbang makan mayat.
cerita lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung PIMR Memajukan Manggarai Dengan Saran, Kritikan Dan Komentar Anda