gambar: ilustrasi |
PIMR-Ruteng
Dari total data
pendonor tahun 2013 yang dihimpun pihak UDD RSU Ruteng kira-kira ada 93.03 %
pendonor masuk dalam klasifikasi pendonor Pengganti. Itu artinya orang mau mendonorkan
darahnya karena dimotivasi oleh adanya hubungan kekeluargaan atau ikatan
lainnya antara pasien atau keluarga dengan calon pendonor. Sedangkan 6.97% sisanya
termasuk dalam tipe pendonor sukarela.
Fakta ini menggambarkan masih rendahnya
minat masyarakat Maya untuk mendonorkan darahnya secara sukarela. Tentu saja
hal ini menjadi PR bagi UDD RSU Ruteng tetapi terlebih Markas PMI Ruteng agar
lebih meningkatkan sosialisasi pentingnya mendonorkan darah. Satu tetes darah
kita sangat berarti bagi orang yang membutuhkan. Masyarakat kita masih
terkurung dalam kesempitan berpikir bahwa donor darah itu membahayakan. Petugas
UDD RSU Ruteng menyatakan dari hasil wawancara pendonor pemula umumnya mereka
mempunyai kecemasan akan apa yang terjadi selama transfusi berlangsung,
sebagian lagi mempunyai fobia terhadap darah dan jarum dan yang paling umum
takut akan kehilangan/kehabisan darah. Padalah menurut petugas UDD para
pendonor tidak perlu takut karena dengan
penanganan dan prosedur yang tepat segala kecemasan bisa diatasi.
Sebenarnya paling
kurang ada 5 efek positif bagi orang yang mendonorkan darahnya.
1. Pendeteksian Penyakit secara
Gratis
Setiap kaliborang
ingin mendonorkan darah, prosedur
standarnya adalah darahnya akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti
HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor
darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit
melalui transfusi darah. Sedangkan untuk pendonor, ini semacam alarm agar lebih
perhatian terhadap kondisi kesehatannya sendiri.
2. Menurunkan Risiko
Penyakit Jantung
Kandungan zat
besi yang tinggi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan
terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa
menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada
dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung
dan stroke. Dengan rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah
bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
3. Meningkatkan produksi
sel darah merah
Donor darah juga
akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Oleh karena
itu pendonor tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum
tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang.
Hasilnya, akan ada pasokan darah baru setiap kali orang mendonorkan darah. Oleh
karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembentukan
sel darah baru.
4. Membantu Menurunkan
Berat Badan
Menjadi pendonor
darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab
dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori
kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita
ramping.
5. Mendapatkan kesehatan
psikologis
Sebuah
penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan
merasakan tetap berenergi dan bugar. Hal disebabkan karena orang merasakan
kepuasan secara psikologis karena merasa dirinya berguna bagi orang lain.
Kelima fakta di
atas bisa menjadi motivasi bagi setiap kita untuk mulai sekarang belajar
mendonorkan darah kepada siapa saja. Ingat setetes darah kita sangat berarti
bagi orang yang sangat membutuhkan. (gws)
Berita Terkait
______________
Kami
memberi kesempatan kepada siapa saja untuk mengirimkan berita,artikel,
foto-foto yang ada hubungannya dengan Manggarai Raya (Maya). Dukungan anda sangat
kami hargai. Mari kita bersama tingkatkan kemajuan Maya tercinta. Anda dapat
mengirimkan informasi anda lewat email willyseda72@gmail.com atau ponsel
no 081339141853
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung PIMR Memajukan Manggarai Dengan Saran, Kritikan Dan Komentar Anda