gambar: ilustrasi |
PIMR-POS-KUPANG.COM,
RUTENG, PK -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Manggarai Timur (Matim) diduga melakukan tender proyek senilai Rp 20 miliar
tanpa uang.
Pasalnya,
dana yang dialokasikan membiayai pekerjaan 11 proyek fisik Rp
8.022.440.625 tahun anggaran 2011/2012), tetapi proyek yang dilelang Rp
28.147.525.000 atau selisih sekitar Rp 20 miliar yang tidak tersedia
anggarannya.
"Anggaran
proyek yang termuat dalam APBD induk hanya Rp 8 miliar lebih. Untuk menutup
biaya proyek yang telah dilelang, dilakukan manipulasi terhadap APBD,
pemerintah memasukkan sendiri angka uangnya tanpa mekanisme pembahasan
anggaran. DPRD tidak pernah tahu," ungkap Wakil Ketua DPRD Matim, Wily
Nurdin, kepada Pos Kupang di Borong, Selasa (17/12/2013).
Wily
menjelaskan, pada tahun anggaran 2011 itu, eksekutif mengharapkan ada tambahan
dana yang disepakati DPRD untuk melengkapi kekurangan senilai Rp 20 miliar
lebih. Ternyata sampai tahun anggaran berakhir, lanjutnya, tak ada
tambahan dana dalam APBD Perubahan.
Demikian
juga dalam APBD 2012, papar Wily, pembiayaan proyek-proyek itu tidak
dimasukkan dari total pendapatan daerah Rp 509.145.986.764, yang dituangkan
dalam Perda Nomor 16 Tahun 2012 Tanggal 27 November 2012.
Wily
mengatakan, Bupati Matim, Drs.Yoseph Tote menyajikan LKPJ 2011
menyodorkan angka anggaran Rp 531.417.415.591. Padahal penambahan itu, demikian
Wily, hanya terjadi pada pos pendapatan bagi hasil cukai rokok dengan Pemprop
NTT Rp 71.950.343.
"Angka
ini yang menjadi polemik sampai hari ini.Kami tidak tahu dari mana
asal-usulnya. Aturan pengelolaan keuangan negara menegaskan bahwa uang negara
itu harus keluar dari kas negara. Namun, yang terjadi di Matim bahwa
pengeluaran uang negara tanpa prosedur," tegas Wily.
Ia
mengaku tak tahu sumber uang yang digunakan oleh eksekutif membayar
proyek yang telah dikerjakan rekanan.
"Tidak
pernah dibahas dalam APBD dan APBD Perubahan Matim. Kejanggalan ini menjadi
temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTT," katanya.
Wily
menegaskan, tak punya tendensi dan kepentingan politik apapun untuk membeberkan
manipulasi anggaran itu.
"Saya
undang penyidik Polres Manggarai, Kejaksaan atau KPK supaya datang ke Matim.
Silakan telusuri manipulasi anggaran. Laporan kasus ini sudah kami sampaikan
tahun lalu, tetapi belum ada tindak lanjutnya," tegas Wily.
Editor: omdsmy_novemy_leo
Berita Terkait
___________
Kami
memberi kesempatan kepada siapa saja untuk mengirimkan berita,artikel,
foto-foto yang ada hubungannya dengan Manggarai Raya (Maya). Dukungan
anda sangat kami hargai. Mari kita bersama tingkatkan kemajuan Maya
tercinta.
Anda dapat mengirimkannya ke willyseda72@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dukung PIMR Memajukan Manggarai Dengan Saran, Kritikan Dan Komentar Anda